RSBI

 

 

 

BAHASA INGGRIS

 UNTUK GURU IMERSI DAN RSBI

 

 

 

DAFTAR ISI

 

Bab 1. Definisi  Imersi, RSBI dan ELTAC

Bab 2. Skema Pelatihan Bahasa Inggris

Bab 3. Pelatihan General English

Bab 4. Pelatihan English for Instructional Purposes

Bab 5. Lesson Plan  dan Peer Teaching

Bab 6. Pelatihan Pendampingan

Bab 7. Teknik dan Permainan dalam Mengajar

Bab 8. Evaluasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

 IMERSI, RSBI  DAN  ELTAC

1) Imersi

Pengertian Imersi diambil dari bahasa Inggris to immerse yang berarti mencelupkan, menyerap atau melibatkan secara mendalam ( Diknas 2004; 12) Adapun tujuan penyelenggaraan kelas imersi ialah a) untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris bagi para guru dan siswa, b) meningkatkan pengetahuan, wawasan, kemampuan serta ketrampilan siswa dan guru, c) mengembangkan potensi sekolah serta SDMnya, d) meningkatkan kemampuan untuk menghadapi persaingan di dunia internasional  dengan menciptakan keunggulan kompetitif.

Menurut Johnson & Swain  (1997) dalam Ofelia Garcia dan Colin Baker, kelas imersi ialah kelas, dimana siswa belajar  bahasa target (Inggris)  tidak semata-mata untuk mempelajari bahasa itu, tapi juga belajar bidang studi lain dengan menggunakan bahasa tersebut. Siswa yang belajar di kelas imersi umumnya menggunakan bahasa Inggris hanya di kelas saja, mereka  tidak tinggal di tempat dimana bahasa target ( Inggris) itu digunakan. Sedang bagi para guru  yang mengajar di kelas imersi, diharapkan orang yang lancar menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa ibu ( Indonesia) dan bahasa target ( Inggris).

Dalam penyelenggaraan kelas imersi, menurut panduan diknas, kurikulum yang digunakan ialah kurikulum yang berbasis kompetensi yang berpedoman pada manajemen berbasis sekolah, sedang metode pembelajaran digunakan pendekatan yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).

Bahasa pengantar yang digunakan ialah bahasa Inggris untuk mengajar tujuh (7) mapel yang meliputi  matematika, fisika, kimia, biologi, geografi, sejarah dan ekonomi ( untuk SMA dan SMK) dan matematika, fisika, biologi, geografi, sejarah, ekonomi dan kertangkes (untuk SMP). Adapun prosentasi penggunaan bahasa Inggris disesuaikan dengan kondisi sekolah, terutama kemampuan berbahasa Inggris guru. Di awal kegiatan, penggunaan bahasa Inggris untuk mengajar di kelas dapat dilakukan secara bertahap, dari 10, 20 atau 30 %, namun bila sudah berjalan, diharapkan dapat mencapai 60 %.

Proses pembelajaran imersi semacam ini memang diperbolehkan. Menurut Ofelia Garcia dan Colin Baker (2007) tahapan imersi dapat dibagi menjadi (1) Early Total Immersion (2) Early Partial Immersion untuk siswa SD, dimana guru berusaha keras menerangkan pelajaran menggunakan bahasa verbal  maupun non verbal dalam bahasa target. Pada tahap awal, siswa cenderung diam, karena sedang mencoba memahami apa yang diterangkan oleh guru. Tapi, pada suatu  saat tertentu, mereka akan mampu berinteraksi menggunakan bahasa target karena mereka sudah terbiasa mendengar ujaran guru. (3)Delayed Total Immersion dan (4)Delayed Partial Immersion untuk siswa sekolah menengah pertama (lower secondary) yang sudah  menggunakan aspek bahasa dan program secara lebih lengkap, (5) Late Total Immersion  and (6) Late Partial Immersion untuk siswa SMA atau dewasa dengan kemampuan bahasa yang lebih komplek dan rumit.

 

2). Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional ( RSBI)

Menurut buku panduan yang dikeluarkan oleh Diknas Propinsi Jawa Tengah th. 2007/2008, pengertian sekolah bertaraf internasional adalah suatu sekolah yang telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan pada tiap aspeknya, meliputi: standar kompetensi lulusan, isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, pengelolaan, penilaian dan telah meyelenggarakan serta menghasilkan lulusan dengan ciri keinternasionalan.

Sekolah Bertaraf Intenasional juga mengacu pada upaya penguatan, pengayaan, pengembangan, perluasan, pendalaman melalui adaptasi atau adopsi terhadap standar pendidikan baik dalam maupun luar negeri, yang diyakini telah  memiliki reputasi mutu yang diakui secara internasional.

Adapun latar belakang dari penyelenggaraan program ini ialah adanya  misi Depdiknas untuk mengupayakan peningkatan mutu, efisiensi dan relevansi pendidikan. Program ini juga mengemban amanat dari Undang Undang No.20 tahun tahun 2003  tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 50 ayat 3 yang menyebutkan bahwa Pemerintah dan /atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional. Kerjasama antar  menteri-menteri  pendidikan di Asia tenggara yang tergabung dalam SEAMEO  (South East Asian Ministry of Education Organization) dalam meningkatkan kualitas dan pensamaan perlakuan (equity).

Mengingat perkembangannya, SBI dilaksanakan karena kebutuhan dan prakarsa sekolah ( demand driven and bottom up) maka upaya-upaya yang ditempuh masing-masing SBI boleh beragam dan mendasarkan atas kebutuhan masing-masing.

Bagaimana dengan kurikulum yang digunakan dalam kelas SBI? Kurikulum yang dipakai juga harus bertaraf internasional, yang ditunjukkan oleh isi kurikulum yang sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi global, pendidikan teknologi dasar, umumnya mata pelajaran ditulis dalam bahasa Inggris, mengajarkan budaya lintas bangsa    agar wawasan internasionalnya  tidak hanya keilmuan.

 

3). English Language Teaching Across Curriculum (ELTAC)

            Sesuai dengan namanya, pembelajaran bahasa Inggris lintas kurikulum, secara luas dapat diartikan pembelajaran bahasa Inggris yang diberikan melalui bidang studi lain seperti matematika, fisika, kimia, biologi  atau ekonomi, geografi, sejarah dsb, yang berarti tujuan akhirnya ialah penguasaan bahasa Inggris.

Diharapkan, setelah siswa selesai menempuh pelajaran, mereka akan mampu mengekspresikan dalam bahasa Inggris berbagai macam muatan mata pelajaran sebagaimana disebutkan terdahulu. Hal ini sangat berlainan dengan pembelajaran bahasa Inggris yang selama ini  dilakukan di Indonesia. Setelah sekian tahun siswa belajar bahasa Inggris, mereka hanya mampu berujar dan berekspresi menggunakan bahasa Inggris tentang bahasa Inggris itu sendiri, seperti system bunyinya, gramatikanya atau pemilihan kosakatanya. Siswa akan tergagap-gagap atau bahkan bungkam manakala ia harus bercerita proses reproduksi dalam mata pelajaran biologi, atau persamaan dalam matematika, atau bahkan proses proses lain dalam mata pelajaran kimia, ekonomi, geografi dsb.

Menurut ketentuan kurikulum, suatu tujuan atau sasaran harus ditunjang oleh beberapa faktor, diantaranya ialah materi, metode atau cara pemberian materi tsb, proses kegiatan belajar mengajar, evaluasi dan referensi. Demikian juga dalam ELTAC, semua factor harus mendukung tercapainya tujuan, yaitu siswa dapat mengekspresikan dalam bahasa Inggris isi mapel yang  diberikan dengan  menggunakan pelafalan (pronunciation) yang jelas susunan kata (grammar) yang mudah difahami dan pemilihan kosakata (vocabulary)  atau terminologi yang tepat. Untuk ini diperlukan materi pelajaran yang ditulis dalam bahasa Inggris, metode penyampaian yang bagus, proses kegiatan belajar mengajar yang terus-menerus menggunakan bahasa Inggris, evaluasi dalam bahasa Inggris yang reliable  dan yang terakhir ialah referensi yang menunjang.

Menurut Fillion (1991): “Language across the curriculum stresses concern for how people learn to use language, how to use language to achieve understanding and appreciation of their experiences (including the curriculum content introduced in schools) and how language use influences cognitive development.” Penekanan dari pembelajaran bahasa lintas kurikulum ialah bagaimana orang belajar menggunakan bahasa, bagaimana menggunakan bahasa untuk memahami isi kurikulum yang diberikan di sekolah dan bagaimana penggunaan bahasa ini mempengaruhi perkembangan kognitif. Singkatnya, tujuan dari Pembelajaran Bahasa Lintas Kurikulum (English Language Teaching across Curriculum) meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi menggunakan bahasa target di semua bidang studi. Sedangkan menurut Thaiss (1984) yang dimaksud dengan pembelajaran bahasa lintas kurikulum ialah verbalisasi, sebagai bukti memahami bidang studi lain. Hal ini menyangkut beberapa factor, yaitu murid (students)  dan guru ( teachers).

Untuk Murid (Students)  dalam bidang  studi apapun, mereka diharapkan dapat:

  • Menggunakan tulisan untuk menyusun pikiran
  • Mempelajari bahasa yang layak untuk dapat digunakan dalam

bidang studi tertentu.

  • Menggunakan pemilihan kosakata yang tepat.

            Untuk Guru (Teachers) semua bidang studi diharapkan:

  • Modelling  atau memberikan model sesuai bidang studinya.
  • Memperhatikan  bahasa tulis
  • Sensitif  terhadap variasi cara belajar bahasa.

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan program imersi atau RSBI di Indonesia tidak jauh dari apa yang dilakukan dalam ELTAC. Untuk mencapai keberhasilah penyelenggaraan program-program tersebut di atas, diperlukan kiat-kiat yang dapat membantu tercapainya tujuan ber imersi atau RSBI yang intinya dapat membantu siswa dalam hal:

–          mempercepat pembelajaran bahasa (Inggris)

–          memberikan suasana imersi dalam bahasa Inggris

–          memberi akses kepada model berbahasa yang baik (dapat dilakukan guru).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

SKEMA  PELATIHAN BAHASA INGGRIS

 

2.1. Aspek Bahasa

            Untuk menjadi pengguna bahasa yang competent, dalam arti mampu, tidak banyak kesulitan dalam mengungkapkan gagasannya baik lisan maupun tulis, diperlukan penguasaan beberapa hal. Yang pertama ialah aspek bahasa, atau disebut language aspects atau language forms, yang meliputi penguasaan: 1) Sistem bunyi (sound system) dari bahasa tersebut baik pelafalan fonem secara individu maupun dalam kata, lagu kalimat atau intonasi dan stress. 2) Cara menyusun kata menjadi ujaran yang lebih panjang, yang umumnya disebut grammar dan yang terakhir 3). Pemilihan kata atau choice of words atau vocabulary.

 

2.1.1 Sistem Bunyi  ( Sound System).

            Sistem bunyi dalam bahasa Inggris sangat berbeda dengan sistem bunyi dalam bahasa Indonesia. Misal: huruf  I dibaca /ai/, kata speak dibaca /spiik/, English dibaca /IngliS/ dsb. Hal ini sangat sulit bagi pemula, dimana mereka cenderung untuk menggunakan system bunyi yang biasa dipakainya. Resikonya, ujaran yang dihasilkan tidak akan difahami oleh orang lain, khususnya penutur asli bahasa target. Karena itu, sangat disarankan bagi para guru untuk benar-benar memperhatikan cara pengucapan kata khusunya terminology yang berhubungan dengan bidang studinya.

 

2.1.2.Tata Bahasa  (Grammar).

Kesulitan lain yang biasanya dihadapi oleh pembelajar pemula ialah sulitnya

menyusun kata-kata menjadi ujaran yang lebih panjang, baik phrasa maupun kalimat, perubahan kata kerja (tenses) dan pluralisasi.

Misal :  I school  in SMP 1 seharusnya  I study in SMP 1

            Yesterday, I goed market buy book two, seharusnya

Yesterday, I went to the market to buy two books, dsb.

Dapat dibayangkan, betapa kacaunya penyusunan kalimat, pemilihan bentuk past tense, dan pluralization bila seseorang belum paham grammar.  Untuk menghindari kesalahan seperti tersebut di atas, latihan menyusun kalimat dengan menggunakan berbagai macam tenses dan kosa kata sangat disarankan.

Contoh latihan :  Susunlah kata –kata di bawah ini  menjadi kalimat yang baik.

everyday- English – my – study – teacher. – —

-My teacher studies English everyday, dsb.

2.1.3.Pemilihan Kosa – kata (Vocabulary)

Pemilihan kata yang sesuai untuk dipakai dalam kalimat juga sering menjadi masalah. Bila penguasaan kosa- kata kurang cukup, seseorang akan menggunakan kata-kata yang terbatas  dalam kalimat yang belum tentu cocok dalam konteks percakapan. Misalnya mengatakan :

Gaji saya tidak naik-naik. – My salary not up –up.

Apa anda suka mie?           – Do you like mie?

dsb.

Bila seseorang sudah menguasai tiga aspek tersebut di atas, diharapkan ia akan mampu berujar atau mengungkapkan idenya dengan menggunakan pelafalan yang benar, penyusunan kata yang benar dan pemilihan kata yang benar, sehingga ujarannya akan dapat difahami orang lain dan idenya akan tersampaikan.

2.2. Ide (idea) atau Gagasan

Apabila guru imersi atau RSBI  masih menemukan kesulitan, atau hambatan dalam mengajar dalam bahasa Inggris padahal ia sudah faham tatacara melafalkan kata-kata, menyusun kalimat dan memilih kosakata, yang perlu ia lakukan ialah mencari ide ( idea) atau gagasan baru, misalnya belajar menyajikan materi bidang studi yang diampu dalam bahasa Inggris. Hal pertama yang harus dilakukan ialah (1) mencari kosakata dalam bidang studi tsb. kemudian (2) mengecek pelafalan (pronunciation) di kamus, bagaimana cara melafalkan kata-kata tersebut, kemudian (4) menulis dan melafalkan terminology tersebut berkali-kali jangan sampai keliru, kemudian (5) menyajikan dalam pembelajaran.

2.3. Pengalaman (Experience)

Ada pepatah bahasa Inggris yang mengatakan bahwa, experience is the best teacher. maksud dari  kalimat tersebut ialah, melalui pengalaman, seseorang akan secara langsung  belajar banyak hal. Dalam hal pembelajaran bahasa Inggris bagi guru imersi dan RSBI, ialah pengalaman praktek (practice) menggunakan bahasa tersebut untuk berkomunikasi atau bahkan mengajar secara terus menerus sehingga lancar dan menjadi pengguna bahasa yang handal atau competent. Di bawah ini adalah  skema pembelajaran bahasa Inggris dari penguasaan language aspects ditambah ide atau idea ditambah latihan atau experience  untuk  menjadi competent user.

 

Gb.1. Skema Pembelajaran Bahasa

2.4. Pengguna Bahasa yang Kompeten (Competent User).

Yang  dimaksud dengan menjadi pengguna bahasa yang kompeten ialah bila seorang guru dapat berkomunikasi atau mengajar dengan menggunakan bahasa yang sedang dipelajarinya

(bahasa target) yaitu bahasa Inggris, dengan tidak banyak kesulitan. Target minimal dalam pelatihan ini ialah bila guru melafalkan dengan benar kosakata dalam berkomunikaksi dalam bahasa Inggris,  kemudian ia tahu cara berekspresi atau merangkai kata-kata menjadi ujaran yang lebih panjang, kemudian tahu memilih kata  atau terminologi yang tepat untuk dipakai dalam mengajar, maka guru tersebut dapat dikatakan sudah menjadi pengguna bahasa yang kompeten.

BAB III

 PELATIHAN BAHASA INGGRIS UMUM

Untuk menjadi guru kelas imersi atau RSBI yang dapat mengajar bidang studi

dengan menggunakan bahasa Inggris,  diperlukan  tahapan pelatihan sebagai berikut: (1) Pelatihan Bahasa Inggris Umum ( General English) (2) Pelatihan Bahasa Inggris untuk Mengajar (English for Instructional Purposes) dan (3) Pendampingan dalam Mengajar (Guided Teaching)

Pelatihan Bahasa Inggris Umum ini ditujukan bagi guru bidang studi untuk mempelajari ketrampilan bahasa Inggris yang meliputi ketrampilan menyimak (listening), ketrampilan berbicara (speaking), ketrampilan membaca (reading) dan ketrampilan menulis (writing). Adapun penguasaan listening dan speaking dimaksudkan untuk membantu guru mengajar, berbicara di depan kelas mendengarkan pertanyaan siswa dsb. Penguasaan reading untuk membantu guru  membaca, mencari bahan atau materi ajar sedangkan penguasaan writing untuk membantu guru membuat lesson plan atau laporan atau makalah. Dalam pelatihan ini, diharapkan juga bahwa guru akan mengenal lebih jauh aspek-aspek bahasa yang meliputi (1)sound system, (2) grammar dan  (3)vocabulary. Waktu yang disediakan untuk pelatihan ini kurang lebih 6 bulan. Untuk jenis pelatihan ini, guru secara pribadi dapat belajar di kursus-kursus atau di mana saja yang dirasa tepat dan dapat memberi manfaat  untuk meningkatkan ketrampilan tersebut di atas.

 

3.1. Sistem Bunyi (Sound System).

Sebagaimana telah disebutkan terdahulu, bahwa sistem bunyi (sound system) yang meliputi pelafalan ( pronunciation) lagu kalimat (intonation)  dan tekanan (stress) baik pada kata maupun kalimat, perlu dikenalkan pada para guru yang sedang menempuh pelatihan bahasa Inggris umum, dimaksudkan bahwa mereka akan mengenal perbedaan antara sistem bunyi bahasa yang mereka punyai dan bahasa yang sedang mereka pelajari (target language). Setelah mereka mengetahui perbedaan tersebut, mereka akan dapat memprediksi kesulitan atau masalah yang akan dihadapi oleh siswa dalam mempelajari system bunyi tsb, dan diharapkan mereka tahu cara memecahkannya. Berikut contoh materi yang diambil dari English 900  Book 1,  Mc. Millan ( 1978), untuk pelatihan pronunciation dan intonation.

 

Greetings.

 

Hello.   1.    Hello.

  1. Good morning.
  2. I’m Bill Jones.
  3. Are you John Smith?
  4. Yes, I am.
  5. How are you?
  6. Fine, thanks.
  7. How is Helen?
  8. She is very well, thank you.
  9. Good afternoon, Mr. Green!.
  10. Good evening, Mrs.Brown!.
  11. How are you, this  evening?
  12. Good night, John.
  13. Good  bye, Bill.

15. See you tomorrow

CLASSROOM EXPRESSIONS

           

1.   Come in, please!

2        Sit  down!

3        Stand up, please!

4        Open your book, please!

5        Close your book, please!

6        Don’t open your book!

7        Do you understand?

8        Yes, I understand.

9        No, I don’t understand.

10    Listen and repeat!

11    Now, read  please!

12    That’s fine!

13    It’s  time to begin.

14    Let’s begin now!

15    This is lesson one.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.2. Tata Bahasa  ( Grammar).

Ketrampilan guru untuk menyusun kata kata menjadi ujaran yang lebih panjang, meskipun hanya dua kata, perlu pengetahuan yang disebut grammar.  Untuk kebutuhan  mengajar yang umumnya menggunakan kalimat-kalimat langsung yang  berbentuk instruksi

(instruction  or direction) kebutuhan penguasaan tenses berkisar pada simple present, simple past, simple future dan present continuous , sedang untuk kebutuhan vocabulary diperkirakan  sekitar 5 sampai 10 tiap topik, sesuai dengan bidang studi yang diampunya.

Dalam proses belajar mengajar (PBM) guru sering memberikan pertanyaan baik itu bersifat yes, no untuk mengecek apakah para siswa mengikuti apa yang sedang diterangkan maupun bersifat multiple choise (double questions joined by “or”)  atau bahkan “question word             question”  dalam arti mengevaluasi sejauh mana siswa memahami apa yang dia berikan. Selain itu, ada pula kebutuhan guru yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan untuk melakukan monolog dalam  bahasa target ( Inggris), karena itu dalam pembelajaran grammar berikut ini disajikan pola-pola bagaimana guru membuat kalimat tanya dan  monolog. Contoh pembelajaran grammar ini  diberikan melalui bacaan untuk difahami isinya (reading comprehension) ditambah dengan kalimat tanya berbagai jenis  dan diakhiri dengan latihan menceritakan kembali (retelling) dalam bentuk monolog,  dimaksudkan untuk memberi latihan bagi para guru supaya dapat bertanya dengan baik dan benar dan menerangkan atau menceritakan kembali suatu topik.

 

 

YOU CAN’ T  PARK HERE

 

Mr. Mason is standing in front of a car. He is looking at it. It  is a beautiful car and it is very big. Mr. Mason likes big cars. A Policeman is standing behind Mr. Mason, he is writing in a notebook. Now; he is giving a piece of paper to Mr. Mason.

Policeman       : Excuse me, This is for you!

Mr. Mason       :  What is it?

Policeman       :  A ticket.

Mr. Mason       :  A ticket?

Policeman       :  Can you see that notice?

Mr. Mason       :  Yes,

Policeman       :  It says ‘No Parking!’ You can’t park your car here!

Mr. Mason       :   This is not my car!

 

Catatan: Instruktur memberi tahu  para guru cara membaca yang  baik meliputi pelafalan, intonasi dan stress (tekanan) baik dalam kata maupun kalimat. Kemudian diberi  teori  cara menyusun kalimat dengan menggunakan tenses : simple present, simple past, simple future dan present continuous. Berikut ini disampaikan  bagaimana cara mengajar peserta pelatihan membuat kalimat tanya  yang berupa; (a) kalimat tanya ‘yes, no), (b) kalimat tanya ganda/double  dengan menggunakan kata sambung  “or” dan (c) kalimat tanya informative dengan menggunakan kata tanya 5 W- What, Where, Why , When dan   Who, yang sesuai dengan bacaan.

a)Kalimat Tanya Yes, No.

Ciri-ciri diawali dengan to be ( is,am ,are ,was  or were) atau auxiliaries atau kata kerja bantu ( can, may, must, shall, will, do, does beserta bentuk past nya). Dijawab dengan Yes, atau No, ditambah  to be atau auxiliary yang dipakai. Contoh: Are you a student? Yes, I am atau No, I am not. Do you study English? Yes, I do atau  No, I don’t.

Pertanyaan.

  1. Is Mr. Mason standing in the car?
  2. Is he looking at it?
  3. Is the car beautiful and big?
  4. Does Mr. Mason like big cars?
  5. Is the policeman standing behind the car?
  6. Is he writing in a note book?
  7. Is he giving  money to  Mr. Mason?
  8. Can Mr. Mason see the notice?

b)Double Questions Joined by  “or”

Ciri-ciri diawali dengan to be atau auxiliar. Tidak boleh dijawab dengan Yes, atau No, cukup dengan memilih satu pilihan atau opsi yang diberikan. Contoh: Is Mr. Mason standing in front of the car or behind the car. Jawab. He is standing in front of a car. Does Mr. Mason like big cars or  small cars?Jawab: Mr. Mason likes big cars.

Pertanyaan

1.Is Mr. Mason  standing in front of a car or behind a car?

2. Is he looking at it or is he driving it?

3. Is the car beautiful or bad?

4. Does Mr. Mason like big cars or small cars?

5. Is the policeman standing behind Mr. Mason or  behind the car?

6. Does the policeman give money or ticket to Mr. Mason?

6. Can Mr. Mason see the notice or not?

7. Does the notice say “parking” or “No parking!”

8. Is this Mr. Mason car or not?

c). Question Word Questions.

 

Ciri-ciri: Kalimat tanya diawali dengan kata tanya ( question word) seperti: what, why, when, how etc. + to be/auxiliary + S etc. tidak boleh dijawab dengan yes atau no, tapi harus dijawab lengkap.

 

1. Where is Mr. Mason standing?

2. What is he looking at?

3. What is the car like?

4. Where is the policeman standing and what is he doing?

5. What is he giving to Mr. Mason?

6.  Why does the policeman give a ticket to Mr. Mason?

3.2.1. Menyusun Monolog.

Susun jawaban-jawaban yang diberikan dalam double questions joined by ‘or’dan ‘question word questions’ menjadi suatu paragraph, seperti contoh berikut. Susunan boleh diubah demikian juga grammar dan kosa katanya disesuaikan dengan kebutuhan.

Jawaban dari double questions joined by “or”

Mr. Mason is standing in front of a car and he is looking at it. The car is beautiful and big. Mr. Mason likes big cars. A policeman is standing behind Mr. Mason and he is looking at the car too. Now, he is writing in a notebook. Then, he gives a ticket to Mr. Mason. Mr. Mason asksto the policeman why he gives a ticket to him.  The policeman asks to Mr. Mason if he can see the notice. Mr. Mason says that he can see it. The policeman says the notice says ‘No parkin!’ he cannot park his car there. Mr. Mason says it’s not his car.

 

Catatan:  Perlu diterangkan bagaimana membuat kalimat tidak langsung dengan menggunakan say that, ask if dan ask why.

Jawaban dari Question Word Questions.

Mr. Mason is standing in front of a car. He is looking at it. It is a beautiful car and it is  very big. Mr. Mason likes big cars. A policeman is standing behind Mr. Mason and he is looking at the car too. He is giving a ticket to Mr. Mason, because he thinks Mr. Mason parks his car in in a “No parking”  area. Mr. Mason says that’s not his car.

3.2.2. Cara Evaluasi.

Buatlah group yang terdiri dari tiga (3) orang. Beri kesempatan kepada guru A untuk melakukan monolog sedang dua orang  teman sejawatnya ( B dan C) melakukan penilaian. Bila B melakukan monolog, A dan C melakukan penilaian, dan yang terakhir bila C melakukan dialog, maka A dan B melakukan penilaian. Penilaian meliputi  pelafalan, penyusunan kalimat atau grammar, pemilihan kosakata atau vocabulary dan yang terakhir kelancaran ( fluency).  Bila dibuat table akan berbentuk seperti tsb.

 

 

Gb.2. Tabel Evaluasi Kemampuan Lisan ( Monolog)

No

 Name of Teacher Pronunciation Grammar Vocabulary Fluency Average
             
             
             

Catatan: Rentangan nilai untuk masing-masing item ialah 60 -90.

3.3. Pemilihan Kosakata (Choice of Words / Vocabulary).

Seperti telah disebutkan di bagian terdahulu, bahwa kemampuan seseorang berkomunikasi akan  ditentukan oleh beberapa hal, termasuk penguasaan kosakata atau vocabulary.  Bila seorang guru program imersi atau RSBI belum cukup menguasai kosakata dalam bidang studi yang diampunya, akan sangat sulit baginya mengajar dalam bahasa Inggris, meskipun ia sudah cukup mengetahui tatacara  menyusun kalimat,  berekspresi dalam berbagai situasi. Yang dimaksud menguasai kosakata di sini ialah faham benar arti kata tertentu, kapan ia dapat menggunakannya secara tepat dalam situasi tertentu dan yang tidak kalah pentingnya ialah ia mengetahui benar cara membacanya atau cara pengucapannya. Akan sangat berdosa bagi seorang guru bila ia mengajarkan kosakata tertentu dalam bidang studi tertentu, dengan menggunakan pelafalan ( pronunciation) yang salah. Kata lain, ia akan menyebar virus kepada murid-muridnya, dan ada kemungkinan murid tersebut menularkan ke siswa lain dalam waktu yang tidak terbatas, mungkin sampai tua, bila ia tidak pernah belajar dari orang lain yang lebih benar, akan tetap melafalkan kosakata tersebut dengan pronunciation yang keliru.  Contoh beberapa kata yang sering dilafalkan secara tidak benar.  Kata : organ dibaca /orjen/ ;  target dilafalkan  /tarjet/.  Padahal kata-kata tersebut sudah bahasa Inggris, dan tidak usah di Inggris kan lagi bunyinya.

 

 

BAB  IV

BAHASA INGGRIS UNTUK PEMBELAJARAN

(ENGLISH  FOR INSTRUCTIONAL PURPOSES)

 

Dalam pelatihan ini, dipersyaratkan bahwa guru sudah menguasai empat skills dari pelatihan tahap sebelumnya, yaitu general English. Mengapa demikian? Sebagaimana disebutkan dalam skema pembelajaran, untuk mengungkapkan atau menyajikan idea atau ide yang berupa muatan mapel atau bidang studi, guru diharapkan sudah menguasai ketrampilan dan aspek bahasa, sehingga mereka dapat mengekspresikan pelajaran yang diampunya dengan baik. Namun, bila guru mendapat kesulitan, atau kurang lancar berekspresi,  ada cara lain yang dapat digunakan, yakni dengan menghapal ungkapan-ungkapan atau ujaran-ujaran yang biasanya digunakan dalam kelas, misalnya bagaimana membuka kelas, memulai pelajaran, bertanya pada siswa, sampai menutup pelajaran.

Sebelum disajikan contoh-contoh ungkapan tersebut, berikut akan disajikan penjelasan, mengapa diberikan alternatif lain untuk mengekspresikan ide yang dipunyai guru. Menurut Bruner dalam scaffolding theory menyebutkan bahwa omongan guru yang digunakan untuk menyelenggarakan kelas dari memeriksa presensi sampai membubarkan kelas,  mendukung anak (siswa) dalam memecahkan masalah, ( Bruner.2000; )  Ujaran-ujaran guru ini juga menjadi model dalam pembelajaran. Bila pembelajaran ini  menggunakan bahasa asing ( Inggris)  otomatis pelafalan guru dalam proses belajar mengajar (PBM) akan menjadi contoh bagi pelafalan siswa.  Konsekwensinya, penguasaan terminologi tertentu yang berhubungan dengan mapel yang diampunya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru. Di sini, guru tidak boleh sembarangan  memilih kata, termasuk dalam pelafalannya. Untuk mengurangi beban guru dalam memilih kata dan menyusun kalimat, berikut ini disajikan contoh-contoh ujaran. Tugas guru hanya membiasakan menggunakannya dalam arti menghafal dan menggunakannya bila kondisinya sama dan fikirannya dapat dibagi untuk berkonsentrasi pada mapel yang diberikannya. Perlu diingat bahwa bahasa lisan guru yang lancar dan mudah difahami akan membentuk konteks belajar bahasa Inggris yang menunjang pemerolehan bahasa lisan siswa. Untuk itu, berikut ini disajikan bahasa Inggris otentik yang digunakan guru penutur asli dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar

4.1. UNGKAPAN-UNGKAPAN BAHASA INGGRIS UNTUK PENGAJARAN

Seluruh materi yang ada berasal dari dua sumber, yakni English for Primary Teachers: A hand book of activities & Classroom language oleh Mary Slattery dan Jane Willis (2001) dan Sydney Micro Skills ( Turney et al.1983) yang memuat transkrip pengajaran beberapa mata pelajaran dalam konteks sekolah Australia.

 

  1. 1.      Greetings and forms of address (menyapa dan bentuk panggilan)
                                Teacher

Children

Good morning

Good afternoon

Hello

children

everybody

boys and girls

girls and boys

Good morning

Good morning

Hello

Miss/Mrs/Mr

(surname)

(first name)

Teacher

 

  1. 2.      Checking attendance
Let’s call the roll

Let’s take the register

Let’s check to see who’s here

Remember to say “I’m here”.

Thank you every body

 

So, everyone is here except…

So, only two people away.

 

Is every body here?

 

 

 

Is anyone away?

No one absent today?

Who is missing?

 

Let’s all count to see if every one is here-girls first, then boys

Oh good, Tati, you’re back. Nice to see you. Are you all right now?

 

Oh, Buyung’s away.

Who knows why?

Is he ill?

 

So, how many is 13 and 15?

Ok…yes?

So that is 28 altogether

Maybe he’s gone to the dentist. What do you think?

 

Is that more than yesterday?

Or less than yesterday?

Or the same?

 

  1. 3.      Organizing the classroom (mengatur kelas)
  2. 1.      Get your books and pencils out.
  3. 2.      Pick your pencils up.
  4. 3.      Move the tables back.
  5. 4.      Turn your face around to face the wall chart.
  6. 5.      Put all your things away.
  7. 6.      Close the window beside you.
  8. 7.      Put your pencils down.
  9. 8.      Turn back to face the front.
  10. 9.      Leave these tables here.
  11. 10.  Leave the windows open.
 

 

 

  1. 4.      Ending lessons (mengakhiri pelajaran)
  • Ok, that’s all for now.
  • Right. We’ve no time for anything else – don’t do any more-we don’t have any more time today.
  • Ok – just one more time before going out for a short break.
  • Ok, now stop! We haven’t enough time to finish the monster today. So stand up…
  • 5, Ok – just one more time and then that’s it.
  • Ok, pick up all your things-and put the books in the cupboard.
  • That’s all for today. On Monday, there’ll be more.
  • Ok children, make a line to say goodbye -following the leader. Bye bye.
  • Ok, it’s break time, So you can go out to play. But first-line up quietly by the door.

 

 

  1. 5.      Giving instruction in English (Memberi instruksi dalam bahasa Inggris)
Sitting down and standing up Moving around
Cane in and please sit down.

Ok-sit down now please.

Sit down together at your tables.

Ok – everyone- sit down- quietly.

Ana- sit down over there- with your

friend.

 

 

Purnomo, turn around and face the front.

Ok, everybody, stop talking now and listen carefully.

 

Ok, please stand up. And don’t make too much noise.

Everybody up! that’s right!

Stand still! Don’t move .

Stay in your places! Stay where you are.

Right, Taro, can you come here please?

Ok; come out hereto the front of the class.

Ok, your group, come up to the front.

Right, now, you, you, and you…come over here

 

Now, get into a line. Stand in a line.

I want you to make two lines, along

here…

Like this, one behind the other.

Let’s see… move up a bit … good, that’s nice and straight!

 

Can you make a circle? A nice round

circle. Good?

Not too close…a bit further apart…step back a bit, that’s better

Suresh…come forward abit…Yes, that’s it.

Ok thank you. Now go back to your places.

 

  1. 6.      Being good-a positive approach to discipline (berperilaku baik-pendekatan yang positif terhadap disiplin)
  • Please stop talking now. No more talking for a bit. Good you lot. That is nice and quiet. You others…shh. Calm down now, OX That’s better.
  • Quiet please Settle down and listen. That’s good Eva. Thank you Emilio.
  • Everyone is sitting nicely… except for Tom! Tom, could you sit down like the others please? Thank you. Ok…
  • Ok we need to be quieter to hear what everybody is saying. These two groups are doing an excellent job. Thjank you for being quiet. And now we are waiting for…
  • Now who can tell me the name of the book? Lots of hands raised. Excellent.

 

  1. 7.      Recalling routines: what we do when… (mengingatkan hal-hal rutin: apa yang kita lakukan ketika…)
What do we do

 

when we are learning a new song?

 

when we are having a story?

 

when we’re reading a big book?

 

when we’re playing follow the leader?

 

after cutting out and singing?

 

at the end of the lesson?

 

everybody stand up

 

come up and sit on the map

 

come and stand

 

round the board

 

everyone come out

here to the front

 

clear everything up nicely

 

line up – one behind the other

 

get our/your bags

 

line up in rows beside our/your tables

 

push the front desks/tables back

 

line up quietly by the door

 

  1. 8.      Turn-giving (Memberi giliran)
  2. 1.      Everybody-all of you! Ready?
  3. 2.      Just this row.
  4. 3.      Maria, your turn
  5. 4.      Ok, this group now…
  6. 5.      Anybody else? Hands up … one at a time… don’t just shout out.
  7. 6.      Blue team – you start. Then red, then yellow
 
  1. 7.      Ok, yellow, your turn next.
  2. 8.      Right, now boys and girls… all together.
  3. 9.      Class – you’re in two halves … OK, this half first.
  4. 10.  Back row, then front row.
  5. 11.  Second row, then third row.
  6. 12.  Ok, you two, then you two, next.

 

 

  1. 9.      Explaining and demonstrating (Menjelaskan dan memperagakan)
Today we are going to do some colouring.

do some drawing

do some painting

do some sticking

Look, like this…

 

Look at what we are going to make.

Next we are going to Next we are going to Here’s.one class 3 made.

Look here’s a picture for

You to colour.

Over the next few lessons

we are going to

make an Easter card.

colour some animals.

make a farm.

make a circus pictures.

Here’s a sticker sheet for

you to share.

We’ll start like this.

You can all choose a different animal.

Let’s do some together as a class first, so you’ll see. What I mean.

What it might be like.

What to do.

How to do it.

 

 

  1. 10.  Asking for helpers and giving things out (Meminta bantuan siswa dan membagikan barang)
Need two helpers please So, you can give out these pictures?
  One each.
Who’d like to help? You three? Fine. Can you pass round these sheets of paper?
  So everyone has one?
Sand, can you help me? Can you give out the cards? Three for each

table.

Ana and Prita — you can help me. Hand these back down your rows.
  Can you find the box of crayons and give them out?

Can you collect in card please?

 

 

11. Phrases describing position (Frasa yang menyatakan posisi)

  1. 1.      On the left.
  2. 2.      fit the middle – a bit to the left
  3. 3.      In the corner, at the front.
  4. 4.      at the top of the tree
  5. 5.      at the back
  6. 6.      next to the tree
  7. 7.      right at the front of the picture.
  8. 8.      behind the tree

 

  1. a.      in the background, far away
  2. b.      under the tree
  3. c.       at the front
  4. d.      in the corner at the back
  5. e.       on the right
  6. f.        in the middle — a bit to the right
  7. g.      by the bus stop

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12.Asking who wants a turn (Bertanya siapa yang ingin mendapat giliran)

  • Who wants to start? Hands up!
  • Whose go is it?
  • Whose turn is it to do a mime?
  • One more go. Who wants the last go?
  • Blue team? But you started last time.
  • Maria again? but you’ve just
       had a go.

  • Who has still not had a turn?
  • Who still wants a go?
  • Which group has not been?

 

13.What can you do with cards? (Apa saja yang bisa kita lakukan dengan kartu?)

Here are some cards

 

These are picture cards.

 

These are word cards.

 

Here are some cards with phrases on

 

Here are some cards with actions on.

Can you

Will you

Give them out?

 

deal them out?

 

share them round?

 

mix them tip?

 

put them face down

 

on your table?

You should have three each.

 

Each pair should

have six.

 

Check you have

eight on each table.

 

Put the rest In a pile

face down.

Don’t look at them yet.

 

Just look at your own.

 

Spread them out so you can see them all.

Don’t show them to anyone else.

 

Don’t look at anyone else’s.

 

Which one makes a pair?

 
Whoop’s!

 

Oh dear!

 

Watch out!

 

Careful!

 

Wait a minute!

One’s gone in your lap.

 

One’s fallen in your bag.

 

One’s gone under your chair.

 

One’s fallen on the floor.

 

You’ve got an extra one.

 

You’re one short.

Call you pick it up?

 

Can you reach it?

Who hasn’t got all six?

 

Who’s got one missing?

 

who’s got oneextra

 

 

14.Extra phrases for ball games (Frasa Iain untuk permainan bola)

  1. 1.      Oh dear! You dropped it!
  2. 2.      Can you get it?
  3. 3.      Can you reach it?
  4. 4.      Kick it over here.
  5. 5.      Throw it gently.
  6. 6.      Who can catch it?
  7. 7.      Pass it back to me.
  8. 8.      Get a goal.
  9. 9.      Roll it. don’t bounce it.
  10. 10.  Throw it away now.
  11. 11.  Mind the windows.
  12. 12.  Oh no it’d gone into the flower bed.
  13. 13.  No other ball games allowed in the classroom.

 

15.Asking children to guess or remember (Meminta anak untuk menebak dan mengingat)

Who can guess what

 

Can you say/ ask them what

 

Hands up if you can guess what

Can you remember what

they are doing?

 

they are going to do next?

 

Amanda and Martha were doing?

 

16.Setting up pairs and groups (Membuat pasangan dan pengelompokan)

Are you ready?

 

Ok, everyone.

 

So now everybody.

 

Quite please!

 

Listen carefully.

You’re going to do this

 

You’re going to work

 

You will be playing this

In pairs.

 

In twos.

 

In threes.

 

In groups of three or four.

Here are two pictures, but don’t look at them yet.

 

Keep them face down!

You must not show them to anyone else.

 

Keep them like this!

 

You can look at them

both/all together

So, you two together.

 

You two and you three.

 

Go and sit with Laura please and make a pair.

 

17.Children in pairs or groups (Anak-anak berpasangan atau dalam kelompok)

Child I Child 2
Who wants to start?

Whose turn is it?

Who’s next?

You’re next / I’m next.

Me! /Not In C!

Mine! Yours! Ana’s!

Me! Ana!

OK

I’ll draw and you colour, OK?

I’ll ask and you answer, OK?

You first and then me, OK?

Have we /you finished?

Yes.

All right.

Yes /No, you firstl

Yes! /Not yet! Just a minute!

Can you pass me a blue pencil  / yellow, crayon?

Can I have the rubber / the eraser please?

Oh, I need the ruler / the scissors.

Who’s got the red marker?

Here you are.

 

 

Here it is!

Here you are / Oh! Wait a minute!

Me! Here you are / here it is

 

18.Leter and word recognition (Pengenalan huruf dan kata)

 

Can you find your

 

Who can find their

name card on the table?

 

favorite colour among these words?

 

favorite food or drink?

Pick it tip and show us…

Can you put it on your

desk?

Can you read it out to us/

 

Good — can You tell us what it says?

How many other colour words can you read?

Who can find a word for a colour?

the word for blue?

the card which says blue?

a card with an animal name on?

What other animal words can you read?

 

What does this one say?

 

19.Phonic approach (Pendekatan fonik)

Who can

 

Can you

 

Can anyone

Find

 

point to

 

see

a letter which says ssss

 

a word beginning

with a w sound

 

a word that starts with a b

 

the letters for a th sound

 

a word that ends

with a n sound

 

a word that rhymes

with cat

like a sssnake like in

your name, Sam

 

as in wolf?

 

like b for banana?

 

like you get in three?

 

like green, man?

 

like hat, sat?

 

20.Finding the place (menemukan tempat)

You need your

 

Please open your

 

Find where we go to

last time

 

Find place in your

Coursebook

 

activity book

 

workbook

 

reader

page 13

 

page 22

 

page 30

 

middle of page 14

Read what it says…

 

Can you read it on your own?

 

Can you do what it says?

 

21.Story questions and prompts (Pertanyaan tentang ceritera dan arahan)

Who

 

was eating the cheese (at the beginning of the story)?

saw the bird rating the cheese?

wanted the cheese?

asked the bird some questions?

sang a beautiful song?

dropped the cheese?

ate the cheese in the end?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

What

 

was the bird eating?

was the fox thinking?

did the fox ask first?

did he do then?

do you think they both did next?

do you think will happen next?

 

He asked him to sing a song.

He flew away to another wood.

 

 

Why do you think he asked the bird to sing? Because he liked listening to birds singing?

 

To make him open his mouth wide?

 

To make him drop the cheese?

How do you think the bird felt, at first?

he felt at the end?

the fox felt, at first?

at the end?

Happy? Pleased? Sad?

Hungry? jealous?

Proud? Cross? Angry?

A bit silly? Stupid?

 

22.Starting a feedback chat (Memulai obrolan yang bersifat balikan)

That’s a

 

 

 

 

That’s

 

 

Very nice

Lovely

Wonderful

Fantastic

 

Really good

Pretty good

 

Caterpillar!

Picture!

 

 

 

Colouring

Writing

 

 

Can you tell me more about it?

Why did you do that bit yellow?

How many things has he eaten?

Wow, has he eaten all those

things? Or  only some?

What  things does lie like best?

My goodness — he’s got a lot of

legs! Can he walk very fast?

 

Very neat

 

 

drawing

 

So now, what are you going to draw/ write/ colour next?

 

23.When and how to correct (Kapan dan bagaimana mengoreksi)

 

 

Teacher

 

 

 

Vanessa

 

 

 

 

Teacher

 

 

 

Vanessa

 

 

 

 

Teacher

 

 

Vanessa

 

Teacher

 

Vanessa

 

 

 

 

 

Teacher

 

Interaction

 

Yes — it was a beautiful  party. OK,

Now,  Who wants to. tell the whole

Story?

 

1!

 

 

 

 

OK, Venessa,You start.

 

 

 

Croc is sod, Croc is young. Croc is

crocodil…

 

 

 

Crocodile

 

 

I have got…

 

He has got…

 

He has got a big mouth, big teeth and Sad.

 

 

 

 

He is sad, yes. Why Is he sad?

Commentary

 

(this was the end of the first retelling).

 

 

Should be Me or can I? or Please!

Teacher  ignores it, as the meaning and intention are both.

clear.

 

Pronunciation error. Teacher

corrects by putting emphasis on

Crocodile, as this word occurs

many times in this story.

 

Error affecting meaning, so

teacher corrects.

 

 

 

Error of form — verb is omitted.

Teacher rephrases to correct, and

then picks up Voncssa’s idea to

extend it

 

 

24.Instructions for true/false activities (instruksi untuk kegiatan yang memerlukan tanggapan benar/salah)

If it Is true

 

If I’m right

 

 

Clap once like this.

 

Nod your head, like this.

Shout  out “yes”.

Put  one hand up.

 

If it is not true

 

If I’m not right

 

If I’m wrong

 

Clap twice — two claps.

 

Shake your  head, like this.

 

Shout  out “no”

Put both hands up, two hands up>

 

25.What learners need to say and ask (Yang perlu dikatakan dan ditanyakan siswa)

Children

I haven’t got

 

I’ve lost

 

I’ve forgotten

 

Look I’ve got

 

My pencils.

 

My colours.

 

My book

 

A new bag/pencil case.

Some new felt tip pens

 

Teacher

Has anyone seen Giorgio’s  pencil/ book/colours?

Can someone lend diorgio•a pencil/some

Coloours?

 

Who’s got a spare pencil?

 

Don’t worry, I’ve got a spare one/set here.

 

Did you leave It at home? OK, never mind.

 

Here’s one/ Here you are.

Go and get one from my table.

Leila — can he look at your book?

 

Can he share with you?

That’s lovely. Who gave you that/those?

 

Child

 

Excuse me!  can you help me?

 

Please Miss X! Is this right?

 

 

I don’t know what to do.

 

Please can I ask in Spanish?

 

Teacher

 

Yes — of course, just coming

Wait a moment Ana, I’m just helping

Peter.

Yes… what is it you need?

That’s fine I  like that:

Yes… What do you need to know?

 

 

 

 

 

 

BAB V

LESSON PLAN DAN PEER TEACHING

5.1. Lesson Plan.

            Bab ini sangat erat dengan bab sebelumnya, yakni  English for Instructional purposes, yang diwarnai dengan sajian ujaran guru dari berbagai macam kegiatan. Lesson plan disini bukan berarti RPP atau sejenisnya. Lesson plan disini berisi ujaran guru yang dikutip dari bab terdahulu yaitu ungkapan-ungkapan guru untuk pembelajaran. Masih bersandar dari teori Scaffoldingnya Brunner (2000) bahwa ujaran atau omongan guru di dalam kelas dapat membantu memecahkan  masalah murid. Contoh. Bila seorang guru dapat berujar dengan lancar, dengan intonasi yang baik, penyusunan kalimatnya rapi tidak salah dan pemilihan kosakatanya tepat maka secara otomatis siswa akan dapat memahami apa yang disampaikan dan sudah tentu akan membantu siswa mempelajari bidang tertentu.

Apa hubungan ujaran atau ungkapan dengan lesson plan tadi? Dalam pelatihan bahasa Inggris untuk guru imersi atau RSBI, dapat dipstikan bahwa mereka ( peserta pelatihan) tidak punya kemampuan bahasa Inggris yang memadai untuk mengajar. Karena itu, sangat diharapkan bagi para peserta pelatihan untuk hafal atau ’nglothok’  (overlearned) ujaran  atau ungkapan-ungkapan tersebut. Adapun  metode menhapalnya ialah dengan  membuat ”lesson plan” yang berisi ungkapan atau ujaran guru selama mengajar. Karena itu, guru harus tahu bagaimana : memberi salam, membuka pelajaran, bertanya, memberi pujian, memberi evaluasi sampai menutup pelajaran.

Pendek kata, apa yang mau dikatakan guru mulai dari mengucapkan salam waktu pertama bertemu sampai memberi selam menutup pelajaran harus ditulis dengan menggunakan font besar dan tebal.

( Contoh, menggunakan Arial bold font 20) Dimaksudkan, guru dapat:

1)      Membaca dengan jelas dari jarak yang cukup jauh apa yang harus diucapkan untuk membuka kelas atau memberi salam dll.

2)      Berekspresi secara lancar, tidak usah memikirkan cara menyusun kalimat, memilih kata dsb, karena contoh sudah dipajankan.

3)      Membuat varisai dari berbagai macam contoh, misalnya untuk memberi salam tidak selalu dengan kata : Good morning students, How are you? Ia dapat menggunakan variasi lain, misalnya : Good morning class, How are you doing? dsb.

 

Contoh “ Lesson Plan” untuk mengajar siswa kelas 7 SMP.

 

LESSON PLAN

Subject :  Mathematics

Topic: Union

Class : Year 7

Level : Junior High School.

———————————————————————-

(OPENING)

Good Morning, Children!

How are you today?

Let’s check to see who’s here.

Remember to answer “I’m here” or “present”.

Andy.

Laura.

Michael.

So, no-one  is absent today?

Great!

(WARMING UP)

Ok. Get your books and pencils out.

Wow, nice books!

Everybody has nice books. So, class, where do you usually buy your books and pencils?

Bookstore?  

Great!

Anyone else?

Bookstore?

Ok. I believe  every students has gone to supermarket or bookstore. Right?

What do you usually see, there, in supermarket?

Do you notice the products there?

(LESSON)

The products are sold in supermarket are usually  classified or grouped according to the type. Classification according to its type helps customers to find out their needs.

In mathematics, classification like this is called Union.

So, by your own words, what is the meaning of union?

Union is an association of things or objects that can be defined clearly, so we can identify whether an object belongs to the union or not.

Now, look at the example on the board!

1. Collection of beautiful paintings

  1. 1.     A Group of beautiful girls

Do you think both examples  above belong to union? Both of the examples on the board do not belong to Union.

Why? Because they are not clearly defined, beautiful is an adjective and one person says it is beautiful and the others don’t like it. So, it means that personal feelings do not belong to union.

Any question? So, Can you give the examples of union? Ok. Now, let’s see the examples on the board.

State the union below by using curly brackets!

  1. 1.     A is an association of the prime numbers less than 10.
  2. 2.     P is an association of the pure vowels.

I’ll give you seven minutes to think the answers of the questions with your partner. To get the answers you can open the book page 103.

(after 7 minutes)

Do you meet some difficulties?

OK, let’s discuss together.

Here are the answers: A is an association of the prime numbers less than 10. The members of the group A are 2, 3, 5, 7.

So, we can state it in its mathematic formula like this. A = {2, 3, 5, 7}

  1. 1.  P is an association of the pure vowels. The members of the group P are a, e, i, o, u.

So, we can state it in its mathematic formula like this. P = {a, e, i, o, u}

Ok. Do you understand?

(EVALUATION)

Now, do the exercise 1.1

Do you get some difficulties?

Great!

Santi, do number 1 on the board!

Rudi, you are number two!

Cecep, you are number three!

Number four is Harry!

The last one, I mean number five is Joko.

Great, all of you answer the questions correctly. It means that every body understands it.

Ok, for the assignment you can do exercise 1.2 and 1.3 on your work book.  

(CLOSING)

Ok, that’s all for today. See you tomorrow!

Bye-bye !

TERMINOLOGY

words

phonetic transcription

meaning

classify

[‘klæsIfaI]

mengklasifikasi     

union

[‘ju:niən]

penyatuan, perpaduan

association

[ə,SəUsi’eI∫n]

pekumpulan persatuan

object

[‘ɒbdʒIkt]

benda, objek, barang

curly brackets

[‘kЗ:lI   brækIt]

kurung kurawal

prime numbers

[‘praIm   ‘nʌmbə]

bilangan prima

pure vowels

[‘pjUə   ‘vaUəl]

huruf hidup

formula

[‘fכ:mjələ]

rumus

Catatan.

Dalam membuat lesson plan semacam ini perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Usahakan semua ungkapan /ujaran diambil dari buku ( ungkapan untuk pembelajaran).
  2. Disusun secara runtut, ungkapan apa untuk memberi salam, membuka pelajaran, bertanya, memuji siswa dsb, sampai dengan menutup pelajaran.
  3. Disusun dalam komunikasi searah (one way), karena diprediksi, siswa belum begitu aktif di kelas 7.
  4. Gunakan kalimat dan tensis yang sederhana yang kira-kira tidak terlalu jauh dari jangkauan siswa.
  1. Sajikan daftar kosakata beserta cara  membacanya, sehingga guru tidak akan mendapatkan kesulitan dalam melafalkan kata-kata baru dari pelajaran hari itu.

(

 

Contoh Lesson Plan untuk kelas 8 SMP

Mata Pelajaran Biologi

(GREETING)

Good morning, everybody!

How are you today?

Fine? Thanks.

Let’s call the roll.

Remember to answer “I’m here” or “Present”.

Anis.

Diana.

Hendra.

Memet.

Is anyone away?

Oh, Taufik’s away.

Who knows why?

So, everybody is here except Taufik.

( WARMING UP)

Okay, everyone, turn you face to the windows and leave the windows open.

Now, I will count until three then all of you take a deep breath then hold the breath for a moment then exhale the breath slowly.

One. Take a deep breath.

Two.

Three. 

Hold for a moment.

Okay now, exhale it slowly.

What do you feel?

Do you feel more comfortable after doing this activity?

Do you know why it is?

(LESSON)

We just took a breath, we took the oxygen and exhaled the carbon dioxide. 

Yes, we do respiration.

Everyone, who knows the meaning of respiration!

Yes, Zacky, please!

That’s good.

Any other opinions?

Gatot, what about you?

Right.

Respiration is a process of taking oxygen or it’s called inspiration and giving off carbon dioxide or it’s called expiration.

Here, I have a diagram about our respiratory system.

Right, Anis, can you come here please?

Now, you do the activity of taking a deep breath then hold and exhale slowly like before.

Everyone please pay attention to Anis.

Anis inhales the air, enter through the nose or the mouth, then it travels down the throat through the larynx (voice box) and trachea (windpipe), then it goes into the lungs through tubes called main-stem bronchi.

  • one main-stem bronchus leads to the right lung and one to the left lung.
  • In the lungs, the main-stem bronchi divide into smaller bronchi
  • and then into even smaller tubes called bronchioles
  • o      bronchioles end in tiny air sacs called alveoli.

Ok. Now repeat after me. Anis inhale the air  through the nose then it travels down the throat through the larynx and trachea, then it goes into the lungs through tubes called main-stem bronchi. One main-stem bronchus leads to the right lung and one to the left lung. In the lungs, the main-stem bronchi divide into smaller bronchi and then into even smaller tubes called bronchioles. Bronchioles end in tiny air sacs called alveoli.

Do you have  any difficulties?

(EVALUATION)

Okay now open your book page 65. Do the exercise 1.2. You can discuss with your friends.

(CLOSING)

Right. That’s all for today. On Wednesday, there‘ll be more.

Bye.  

 

 

TERMINOLOGY

words

phonetic transcription

meaning

breath

[‘breθ]

napas

exhale

[eks’heIl]

mengeluarkan napas

oxygen

[ɒksIdʒən]

oksigen

carbon dioxide

[kɑ:bən daI’ɒksaId]

Karbon dioksida

respiration

[,respə‘reI∫n]

pernapasan

expiration

[,ekspə‘reI∫n]

menghembuskan napas

inspiration

[,Inspə‘reI∫n]

menarik napas

respiratory system

[rəspIrətri  ‘sIstəm]

sistem pernapasan

nose

[‘nəUz]

hidung

mouth

[‘maUð]

mulut

throat

[ ‘θrəUt ]

tenggorokan

air

[‘eə]

udara

larynx

[‘lærIŋks]

pangkal tenggorokan

voice box

[‘vכIs]

pangkal tenggorokan

trachea

[trə‘ki:ə]

batang tenggorokan

windpipe

[‘wIndpaIp]

batang tenggorokan

tube

[‘tjU:b]

pembuluh

lung

[‘lʌŋ]

paru-paru

bronchi

[‘brɒŋki]

saluran pernapasan

air sac

[‘eə  ‘sæk]

kantong udara

alveoli

[,ælviəUlI]

gelembung paru-paru

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Catatan.

 

1.“Lesson Plan” untuk kelas 8 menggunakan variasi ungkapan yang lebih

komplek.

  1. Masih menggunakan system komunikasi “ one way” dengan prediksi siswa belum sepenuhnya aktif dalam proses pembelajaran menggunakan bahasa Inggris, namun  mereka diharapkan mulai terbiasa mendengar ujaran atau ungkapan guru.
  1. Mulai disarankan menggunakan alat peraga atau instructional aids.
  2. Daftar kosa kata juga harus disertakan untuk mengecek pronunciation guru.

 

 

Contoh Lesson Plan untuk Kelas 10 SMA

 

 

Subject :Chemistry

 Topic : Chemical Reaction.

 Class: Year Ten

Level :  Senior High School

———————————————————–

(GREETING)

T: Good morning everyone!

     How are you this morning?

S: Fine, and you?

T: Great! Thanks! Who is missing today?

S: No one ma’am

(WARMING UP)

T: Good then.

    Ok guys, please  make fists with both of your hands, then, put your closed fists together then pull them apart. Can you separate them?

S: Yes, Ma’am.

T: Is it easy for you?

S: Of course Ma’am

T: Well, nothing tied your fists together, so it’s easy to pull them apart. Now, try to link your fingers together. Curl them around one another and pull. Is it easy for you?

S: No, Ma’am.

T: Good, but do you know why?

S: Because there is a link

T: Excellent, It’s hard to pull your hands apart because it has a link. Linking your fingers is like a chemical reaction. That’s what we are going to discuss today.

(THE LESSON)

T. So, what is a chemical reaction?

S: A link between chemical elements

T: Great, thank you. Actually, a chemical reaction is a process by which atoms or groups of atoms are linked together resulting a composition of substances which is called a molecule. Repeat after me! Molecule!

S: Molecule!

T: So far, do you understand?

S: Yes, Ma’am

T: Ok! So molecule is a substance that consists of two or more atoms, either the same or different atoms. One of the example is water. Do you know the chemical formula of a water molecule?

S: H2O

T: What do H and O stand for?

S: Hydrogen and Oxygen

T: So, what atoms that link together?

S: H and O

T: Good, how many hydrogen atom that reacted in the water molecule ?

S: Two ma’am

T: Well done. What about oxygen? How many oxygen atom?

S: One.

T: Marvelous. So, we can draw the chemical reaction like this

 

 

Then, Do you know carbon dioxide?

S: Yes

T: What is it?

S: It is a gas that the plants need to hold photosynthesis.

T: Amazing! What is the chemical formula?

S: CO2

T: So, how many carbon atoms that react with the oxygen?

S: One

T: What about the oxygen?

S: Two

T: Good. The oxygen in a water molecule can link up with iron atoms in a car fender . The oxygen and iron react to form rust. Do you think that the forming of rust happens immediately or takes time?

S: It takes time Ma’am.

T: You’re right guys. It takes time to form rust. Generally the chemical reaction can happen slowly or fast! What about the flame that we see in the burning of paper, is it a fast or slow reaction?

S: A fast chemical reaction

T: Ok! May I go on?

S: Yes

T: Good. Guys, do you know the advantage of chemical reaction?

S: Yes, water is one of the main elements for our life

T: You are right, so many advantage that we get from the chemical reaction, one of the examples is medicine. Well, so many advantages that we get from the chemical reaction. Who knows the disadvantage of chemical substances as the result of chemical reaction?

S: Rust ma’am.

T: Good, sometimes irresponsible people create a nightmare by reacting chemical weapon. Ok guys, that’s all the theory about chemical reaction. Let’s go to the laboratory now, we’ll try to make some chemical reactions.

 

Catatan.

 

  1. Ungkapan lebih variatif, dan natural, bahkan boleh menggunakan istilah yang  lebih akrab, seperti, guys bukan children, students dsb.
  2. Penggunaan instructional aids lebih variatif.
  3. Komunikasi menggunakan dua (2) arah, karena diperkirakan siswa sudah dapat diajak komunikasi menggunakan bahasa target.

 

CONTOH LESSON PLAN UNTUK KELAS 11 SMA.

Subject : Physics

Topic : Musical Instrument

Class : Year XI

———————————————————–

T. Good morning, everybody!

S: Good Morning.

T: Fine, too, thanks. Ok. Let’s check to see who is here. So, no one is away today?

S: Fine, how about you?

T: How are you today?

S :  No one, Miss.

T: Great.

T: Ok. Get your books and pencils out.

T: Do you play musical instrument?

S: Yes, of  course, we do

T: What are these? ( showing pictures)

S: Guitar, flute, drum.

T: Wow, great.

     Everyone, as far as you know, many musical instruments depend on the musician in some way moving air through the instrument.

     Ok, can you mention the example of the musical instruments?

S: Trumpet, flute.

T: Good. Do you know that all instruments you mentioned can be divided into two categories?

P: No…..

T: Okay, they are called open ended or closed ended. Trumpet is one of the examples of open ended. And Flute is one of the examples of close ended. The main difference between open and close ended is in the way where the  sound comes. In an open ended instrument when you blow in through one end, the sound comes out at the other end of the pipe, because the instrument has both ends open to the air.  In contrast, when you blow the flute through the mouth piece, the air isn’t at the end of the pipe, and it’s just along the side of the flute. The end of the pipe is closed off near the mouth piece.

T: Do you understand?

     Ok, because of the different ways in air moving, it makes the frequencies different. Here, we have to study the basic of wavelength first.

     Okay, Hendra, come forward and draw this pictures on the white board.

Thank your for your help, you may sit down? Let’s study which one is the frequency for open ended and which one is for closed ended. Anybody knows?

     Okay, the open ended is in figure 3, because the length of the tube is the same with ½ wavelengths. On the other hand, the closed ended is in figure 4 and the length of the tube is the same with ¼ wavelengths.

     Now, how do we measure the wavelength and the frequency if we just know this length of this tube or the velocity of sound in the air?

     Here is, the formula for an open ended instrument.

L = ½ λ

And here is the formula for a closed ended instrument.

L = ¼ λ

     For both formulas, we can use:

 v = f λ

     Example 1:

     An open ended organ pipe is 3.6m long.

     a) What is the wavelength played by this pipe?

     b) What is the frequency of this note if the speed of sound is 346m/s?

     Answers

a)  L = ½ λ
λ = 2L
λ = 2(3.6m)
λ = 7.2 m

b) f =           v                    

              2L

     f =    346                 

            2(3.6)

     f =  48 Hz

     Example 2:

     A closed ended organ pipe is 3.6m long.

     a) What is the wavelength played by this pipe?

     b) What is the frequency of this note if the speed of sound is 346m/s?

Answers

a)  L = ¼ λ
λ = 4L
λ = 4(3.6m)
λ = 14.4 m

b) f =     v                    

                  4L

         f =    346                 

                4(3.6)

         f =   24 Hz

T: Do exercise 1.1 on your book. You may discuss with your partner?

S: ……………..

T: Okay, The time is up, you can do exercise 1.1 as your assignment but you have to answer exercise 1.2 and 1.3 on your busy book. Submit your work on my desk tomorrow.

S: Yes, miss…

T: Ok, that’s all for today. Bye-bye.

P: Bye.

Figure 1: One Wavelength

 

Figure 2: Three Quarters (¾) of a Wavelength

 

 

Figure 3: One Half (½) of a Wavelength

 

Figure 4: One Quarter (¼) of a Wavelength

 

 

 

TERMINOLOGY

words

phonetic transcription

meaning

musical instrument

[‘mju:zikl ‘instrəment]

alat musik

flute

[‘flu:t]

suling

trumpet

[‘trʌpit]

terompet

air

[‘eə]

udara

open ended

[‘əupən  ‘endid]

organa terbuka

closed ended

[‘kləus  ‘endid]

organa tertutup

sounds

[‘saund]

suara

pipe

[‘paip]

pipa

tube

[‘tju:b]

pipa

wavelength

[‘weivleŋθ]

panjang gelombang

frequency

[‘fri:kwənsi]

frekuensi

speed of sound

[‘spi:d əv ‘saund]

kecepatan suara

           

5.2.        Peer Teaching

Pada tahapan ini, guru ( peserta) pelatihan belum berhadapan langsung

dengan siswa, tapi masih praktek mengajar dalam kelompok. Tahapannya, setelah semua guru membuat lesson plan seperti yang dicontohkan di atas, guru tersebut membunyikan atau mensuarakan ungkapan-ungkapan yang ditulisnya dengan keras, seolah-olah ia sedang mengajar di depan kelas.  Hal ini tidaklah sederhana bagi para guru, mengingat mereka belum biasa berujar menggunakan bahasa Inggris dalam waktu yang cukup panjang. Inilah salah satu alasan mengapa lesson plan dibuat dengan font yang besar dan tebal supaya dapat dilihat dari jarak yang cukup jauh. Adapun tahapan peer teaching adalah sbb : a). Buat grup yang terdiri dari tiga (3) orang  b). Diundi, untuk menentukan giliran, siapa yang akan praktek lebih dahulu  c). Satu orang, misal A praktek, maka B dan C menilai. Bila B praktek, A dan C menilai, demikian dst.

Bila kegiatan ini sudah selesai, dimana  A, B dan C sudah praktek, mereka diminta menentukan wakil dari  masing masing group yang dapat mewakili presentasi mengajar di depan kelas. Dalam tahapan ini, semua peserta pelatihan, akan memberikan penilaian bagi guru yang maju presentasi mengajar menggunakan bahasa Inggris. Usahakan pertanyaan yang disampaikan kepada murid ( teman) dan sebaliknya, pertanyaan kepada guru ( yang sedang presentasi) menggunakan bahasa Inggris. Untuk tahap ini, semua peserta boleh membuka / melihat buku catatan. Demikian dilakukan berkali-kali, sehingga guru mempunyai kepercayaan diri untuk sedikit demi sedikit tidak  melihat catatan. Diharapkan, setahap demi setahap guru akan mampu menyampaikan ungkapan-ungkapan bahasa Inggris yang dicontohkan dengan tidak usah memikirkan bagaimana menyusun kalimat dengan gramatika yang benar. Sedangkan untuk masalah kosakata, guru juga diharapkan telah mengecek di kamus, bagaimana melafalkan kata-kata baru yang akan disajikan dalam kelas.

5.3.        Evaluasi dalam Peer Teaching. 

Seperti telah dijelaskan dalam bagian terdahulu, peer teaching, pada tahap

awal  dilakukan dalam grup kecil yang terdiri dari tiga (3) orang. Hal ini untuk memberikan kesempatan bagi peserta yang praktek maupun yang mengevaluasi untuk saling memberi komentar ( bukan langsung menilai), sehingga proses pembelajaran bahasa Inggris ( ungkapan) akan mendapat penguatan yang cukup   ( reinformcement).  Berikut ini tabel yang digunakan untuk penilaian.

Gb. 5. Tabel Evaluasi Mengajar dalam Peer Teaching.

No,

Nama

Fluency

Method Content Average
           
           
           
           

           

Catatan.

1.Nama ialah nama guru yang sedang praktek.

2. Fluency ialah kelancaran ketika menyampaikan ungkapan-ungkapan dalam

pembelajaran.

3. Methodology atau method ialah cara guru  menyampaikan pelajaran, mungkin

menggunakan alat peraga tertentu, dsb.

4. Content ialah  muatan mapel yang diajarkan, apa benar atau keliru dsb.

5. Average ialah nilai rata-rata. Rentangan tiap item, berkisar antara 60 -90.

 

BAB VI

PELATIHAN PENDAMPINGAN

 

            Pelatihan pendampingan atau yang biasa disebut guided teaching ialah suatu tahapan mengajar, dimana guru peserta pelatihan program imersi atau RSBI sudah melalui tahapan peer teaching. Dalam tahapan ini, guru sudah masuk ke dalam kelas yang sesungguhnya, yaitu kelas yang terdiri dari siswa asli, bukan kelas artificial yang siswanya dipilih oleh guru, dan digunakan untuk keperluan praktek mengajar guru imersi atau RSBI.

Dalam tahapan pendampingan, guru mapel, meskipun boleh menggunakan ” lesson plan” yang dibuat dalam program peer teaching, ia diharapkan sudah lancar menyampaikan ungkapan-ungkapan yang dicontohkan dalam mengajar. Karena itu, sebaiknya model-model lesson plan dibuat sesuai dengan kurikulum yang diberikan dalam kelas-kelas tertentu. Hal ini mempermudah proses mengajar guru dalam kelas yang sesungguhnya.

Siapa yang berhak mendampingi guru yang sedang mengajar? Mengingat guru-guru tersebut sudah pengalaman dalam bidang studinya, maka untuk guru bidang studi tidak disarankan. Yang diharapkan ialah guru bahasa  Inggris yang ada di sekolah tersebut, sesekali, tidak setiap kali, mungkin satu minggu satu kali, akan  mendampingi guru yang  ”praktek ” mengajar di kelas imersi. Ia ( guru bahasa Inggris) akan membuat catatan, khususnya kelemahan atau kekurangan guru dalam mengajar, bila ditinjau dari segi bahasa, misalnya pelafalan, gramatika dan pemilihan kosa kata.

Guru yang praktek diharapkan mempunyai buku khusus ( buku harian) untuk menulis komentar-komentar guru bahasa Inggris mengenai kemajuan   mengajar, khususnya dalam hal kebahasaan. Apabila hal ini dilakukan secara bertahap, diharapkan dalam waktu satu  atau dua bulan, guru akan  bisa dilepas untuk mengajar secara  mandiri.

Dilain pihak, apabila guru mendapat banyak kesulitan untuk berekspresi, meskipun dengan menghafalkan ungkapan-ungkapan bahasa Inggris yang digunakan dalam pembelajaran, ia harus dievaluasi, aspek bahasa apa yang  kira-kira menjadi permasalahan dalam mengajar. Masalah ini dibicarakan dengan guru yang bersangkutan, apabila mungkin, ia disarankan untuk memperbaiki sendiri kesalahan-kesalahan tersebut. Namun bila hal ini tidak mungkin, guru bahasa Inggris  dapat membantu memberi latihan  sederhana, misalnya cara melihat kamus untuk mengecek pelafalan, cara menyusun ungkapan atau kalimat sederhana untuk digunakan dalam kelas.

Bila permasalahan guru sangat komplek, diharapkan berkonsultasi dengan dosen bahasa Inggris dari LPTK yang mengetahui benar masalah imersi atau RSBI. Bila tidak mungkin, guru tersebut dipersilahkan untuk tidak berpartisipasi dalam program imersi atau RSBI. Karena itu, dalam program pelatihan guru imersi atau RSBI perlu dipilih guru-guru yang mempunyai komitmen untuk belajar keras, khususnya dalam bidang bahasa Inggris; dan sebaiknya tiap mata pelajaran diwakili minimal dua (2) guru. Dengan harapan, bila seorang guru berhalangan atau cuti, maka guru yang lain akan dapan menggantikannya, sehingga proses belajar mengajar di kelas tidak akan terganggu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB VII

TEKNIK DAN PERMAINAN DALAM MENGAJAR

           

            Dalam bab terdahulu, telah disebutkan bahwa mengajar dalam konteks pelatihan guru imersi dan RSBI ialah mengajar bahasa Inggris. Karena itu, teknik dan permainan yang disajikan di sini juga berhubungan dengan pelajaran bahasa. Lebih khusus lagi, mengingat ada empat (4) ketrampilan bahasa yang disarankan dikuasai oleh para guru, yaitu ketrampilan menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca ( reading) dan menulis ( writing), tapi yang paling mendesak untuk dikuasai dan diharapkan banyak membantu daam  proses belajar mengajar ialah ketrampilan berbicara ( speaking). Diharapkan, ketrampilan yang lain listening, reading dan writing juga akan terpengaruh dan meningkat dengan dikuasainya ketrampilan speaking, karena dalam pelaksanaan, tidak mungkin akan berdiri sendiri.

Berikut ini teknik dan permainan dalam belajar ketrampilan berbicara atau speaking.

SPEAKING

 

Penjelasan.

 

Ada tiga hal yang harus dipelajari bila seorang guru ingin meningkatkan kemampuan dalam berbicara  untuk yaitu :1)  Element of speaking, 2) Class room speaking activities dan 3) speaking is a sequence.

Perlu didketahui bahwa ketika berbicara, dalam benak manusia akan ada dua hal yang bertautan, yaitu ; Language features dan Mental Processing. Perlu juga ditambahkan bahwa kemampuan berbicar lancar tidak hanya diperlukan penguasaan aspek bahasa tapi juga ada unsur lain.

The ability to speak fluently presupposes not only a knowledge of lang features, but also the ability to process  information and language “ on the spot” Artinya bahwa kemampuan untuk berbicara lancar, tidak hanya bergantung pada kemampuan seseorang memahami fitur atau aspek bahasa itu sendiri melainkan juga ditunjang oleh kemampuan seseorang untuk memproses informasi dan bahasa seketika “ on the spot”. Dicontohkan, bila seseorang telah menguasai aspek bahasa yang berupa pelafalan dan intonasi, kemudian gramatika dan juga penguasaan kosakata namun ketika ia menghadapi suatu peristiwa atau mendapat informasi yang tiba-tiba dimana ia harus memproses informasi tersebut ditambah dengan kemampuan bahasanya, dan ia harus mengutarakannya dalam bahasa yang difahami orang lain. Itulah kemampuan berbahasa.

1) Element of Speaking.

Telah disebutkan di atas, bahwa ada dua hal yang mendukung proses bicara, yakni Language Features berisi connected speech yang tidak biasa dilakukan oleh orang Indonesia ketika berbicara. Contoh mengatakan : You  should have told me – / yu Sud’v toud mi/ ; I  would have gone -/aid’v gon/ dll, expressive devices juga jarang dilakukan oleh orang Indonesia, seperti gestures, gerakan-gerakan tubuh, atau  minimal facial expressions kemudian negotiation language seperti I didn’t quite catch that, could you mention it again? Could you say that again? Walaupun kita faham benar artinya, tapi kita jarang memakainya.

2). Classroom Speaking Activities.

Ada beberapa teknik permainan dalam  pembelajaran, diantaranya ialah: acting from a script, communication games, discussion, prepared talk, questionaires, simulation and role –play.

  • Acting from a script

We can ask our students to act out scenes from plays or their books, sometimes filming the results. They may act out dialogues they have written themselves. By giving them practice  before their final performances, we ensure that acting out is both a learning and producing activity.

Akan  sangat menarik sekali bila dalam pembelajaran bahasa Inggris, kita minta peserta memperagakan atau melakonkan adegan dari drama, atau cerita dari buku, kemudian hasilnya difilmkan. Mungkin juga, mereka memperagakan dialog yang mereka tulis sendiri. Dengan memberikan latihan sebelum pertunjukan, kita yakin bahwa acting out, adalah kegiatan belajar yang produktif.

  •  Communication Games

Games are designed to provoke communication between students.  They depend on an information gap. One student has to talk to a partner in order to solve a puzzle, draw a picture etc. Example: “Twenty questions”. The object is either animal, vegetable, etc.

   Ex. Of the Questions: Can you use it in the class? Is it bigger than a person?

Permainan ini dimaksudkan untuk menciptakan komunikasi diantara siswa. Komunikasi akan terjadi kalau ada information gap diantara mereka. Misal, seorang siswa diberitahu sesuatu oleh gurunya, kemudian siswa yang lain menebak. Misalnya : 20 pertanyaan. Objeknya bisa binatang, tumbuhan dst. Contoh: Apa dapat dipakai di kelas? Lebih besar dari  manusia?

  •  Discussion

The ‘Buzz group’ is one way in which a teacher can avoid students difficulties to give opinions.    Make a group of 4 or 5. One student writes the result  of the discussion while another students will report it  to the class.

   Problem : The city bus problems

Salah satu cara untuk menghindari kesulitan memberikan pendapat ialah dengan jalan diskusi. Buat grup diskusi beranggotakan 4 atau 5 orang. Seorang bertugas menulis hasil diskusi, sedang seorang lagi bertugas melaporkan hasil diskusi. Contoh soal. Masalah yang ada di bis kota.

  •  Prepared talks

Students or a student makes a presentation on a topic of their own choice. Students should speak from notes rather than from a script.Prepared talks represent a defined and useful speaking genre, and if properly organized can be extremely interesting  for both speaker and listeners.

Siswa diminta memaparkan topic yang mereka pilih sendiri. Mereka berbidara berdasarkan catatan, bukan dari skrip ( pembicaraan yang ditulis). Kegiatan ini  sangat menarik baik untuk pembicara sendiri  maupun pendengarbila diatur dengan baik,

  •  Questionnaires

Students can design questionnaires on any topic that is appropriate. As they do so, the teacher acts as a resource, helping them in the design  process.

The results obtained from the questionnaires can then form the basis for written work, discussions or prepared talks.

Siswa dapat membuat sendiri pertanyaan dari topic yang mereka sukail Guru bias bertindak sebagai narasumber dan membantu mereka dalam proses tanya jawab. Hasil dari kuestioner dapat dijadikan bahan untuk menulis, diskusi atau presentasi.

  •  Simulation and role-play

Simulation and role-play can be used to encourage general oral fluency, or to train students specific situations (ESP).

The characteristics of a simulation.

  •  Reality of function: the students must not think of themselves as students, but as real participants in the situation.
  •  A simulated environment; the teacher says that the classroom is a bank or post office.

Simulasi dan bermain peran dapat digunakan untuk melatih siswa berani mengemukakan pendapat, dalam situasi khusu.

Sifat simulasi:

  • Fungsi yang nyata: missal, siswa tidak boleh berpikir bahwa mereka itu siswa, tapi berlaku sebagaimana peran yang dimainkannya.
  • Guru dapat menciptakan suasana: misalnya kelas itu dianggap sebagai kantor bank, atau kantor pos, dsb.

 

 

 

 

F

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB VIII

EVALUASI

            Disamping ada dua lembar borang evaluasi yang dipaparkan dalam pelatihan General English yang meliputi pengevaluasian aspek bahasa seperti sound system yang diujudkan dalam pelafalan (pronunciation), cara menyusun kalimat ( grammar) dan  pemilihan kosakata ( vocabulary), ada juga pengevaluasian untuk program pelatihan bahasa Inggris untuk pembelajaran ( English for instructional purposes) dimana penekanan penguasaan pada ungkapan ungkapan yang diucapkan guru sewaktu mengajar. Namun demikian, factor lain yang mendukung terciptanya pembelajaran yang baik juga diasses, seperti metoda mengajar guru dan isi dari pembelajaran itu sendiri atau content.

Khusus untuk pelatihan guru program imersi atau RSBI, evaluasi tidak hanya berhenti pada saat pelatihan, melainkan juga pada waktu pendampingan (guided teaching), dengan harapan guru akan terus berkembang kemampuan bahasanya untuk mendukung terciptanya suasana imersi di kelas, dimana setiap orang diharapkan  mampu berkomunikasi dengan  menggunakan bahasa Inggris.

Memang ada sedikit kelonggaran, bukan hanya di Indonesi, tapi juga di Negara-negara lain yang  menyelenggarakan program imersi, dimana guru tidak serta merta harus menggunakan bahasa target ( Inggris) sepanjang waktu ( total immersion), tapi boleh ada tahapan, dari, 10, 20, 30 60 bahkan sampai 90 %.

Kita tidak boleh mengatakan sebuah kelas imersi tidak berhasil, ketika sang guru hanya menggunakan bahasa Inggris sebanyak 20 atau 30 %. Kita harus melihat kelas berapa ia mengajar, sudah berapa lama siswa itu belajar, dsb. Namun bila prosentasi itu dilakukan di kelas 9 atau 12, Kita haru melihatnya sebagai suatu kegagalan, paling tidak dari sudut bahasa, dimana guru harus mengajar menggunakan bahasa internasional sebagaimana diamanatkan dalam undang Undang Undang No.20 tahun tahun 2003  tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 50 ayat 3 yang menyebutkan bahwa Pemerintah dan /atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional.

Semua ini menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya guru itu sendiri, tapi setiap orang yang mempunyai komitmen untuk merealisasikan undang undantg tersebut, khususnya pengelola sekolah yang sudah mencanangkan program internasional di sekolah masing-masing.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan komentar